Norton english toy terrier




















As is true for many small-breed dogs, housetraining can sometimes be a challenge and the breed sometimes gets lazy about going outside in cold or wet weather. To prevent this breed from developing Small Dog Syndrome you should begin training and socialization from an early age and maintain a firm and consistent hand in training.

This breed tends to be a little aloof around strangers and it may have a tendency to chase small animals.

As the name suggests, the English Toy Terrier is a toy breed which means that it is small. There is little difference in size and weight between males and females of the breed — most weigh between 6 and 8 lbs.

The English Toy Terrier is an alert and affectionate breed that loves to spend time with family. It is, however, a bit aloof around strangers so it needs plenty of socialization from an early age.

This breed is adaptable to different living situations and, due to its small size, it generally does well in apartment or condo life. This breed does have a tendency to become a little stubborn or strong-willed if not properly trained. For the most part, the English Toy Terrier is a healthy and hardy breed.

Like any dog breed, however, it is prone to developing some health problems. The health problems to which this breed is prone include patellar luxation, canine deafness, and skin problems. Return to current file. Parent file. Add this parent.

Create a new dog. You added a parent Return to current file. Offsprings and siblings See offsprings. See paternal siblings. See maternal siblings. Breeding informations Breeding conditions Natural mating. Report this file. Pemeliharaan keseragaman dan stabilitas cairan ekstraseluler disebut homeostasis.

Homeostasis dijaga oleh proses-proses fisiologis, seperti difusi, tekanan gradient, konsentrasi gradient dan transport aktif dan oleh mekanisme regulatori yang dikontrol oleh sistem saraf dan endokrin Swenson Kandungan benda-benda darah pada anjing normal ditampilkan pada Tabel 1.

Jika tubuh hewan mengalami gangguan fisiologis maupun patologis maka gambaran darah dapat mengalami perubahan.

Perubahan gambaran darah dapat disebabkan faktor internal seperti pertambahan umur, status gizi, kesehatan, stress, siklus estrus dan suhu tubuh. Sedangkan faktor eksternal adalah infeksi kuman, perubahan suhu lingkungan, dan fraktura terbuka Guyton dan Hall Darah terdiri dari bagian cair dan bagian padat.

Bagian padatnya terdiri dari: eritrosit sel darah merah , leukosit sel darah putih dan trombosit platelet. Warna merah darah disebabkan oleh hemoglobin yang terkandung dalam eritrosit.

Semua sel-sel ini bercampur dalam sebuah cairan yang disebut plasma Swenson Plasma berwarna kuning hingga tidak berwarna sama sekali, tergantung pada kuantitas, jenis hewan spesies , dan diet hewan. Saat diperiksa dalam jumlah sedikit, plasma tidak memiliki warna. Pada sejumlah hewan seperti kucing, anjing, domba dan kambing plasma tidak berwarna dan hanya sedikit kekuningan pada jumlah besar; hanya pada bangsa sapi dan khususnya kuda, plasma berwarna lebih ge lap.

Warna plasma yang berbeda terutama disebabkan oleh konsentrasi yang bermacam- macam dari pigmen yang disebut bilirubin, walaupun karoten dan pigmen yang lain juga merupakan faktor pendukung dari warna plasma Swenson Serum serupa dengan plasma kecuali bahwa fibrinogen dan faktor pembekuan lain telah dipisahkan.

Serum didapatkan dengan tidak menambahkan antikoagulan ke dalam darah dan darah dibiarkan atau didinginkan hingga diperoleh cairan, cairan inilah yang disebut dengan serum. Sedangkan plasma diperoleh dengan menambahkan sebuah antikoagulan ke dalam darah untuk mencegah pembekuan dan memungkinkan sel-sel darah turun dengan sendirinya karena sel darah lebih berat dari plasma Swenson Kandungan unsur organik plasma meliputi campuran nitrogen nonprotein urea, asam urea, kreatin, kreatinin, asam amino, glutationin, xanthin, hipoxanthin , glucosa, lemak netral, fosfolipid, colesterol dan lain- lain.

Beberapa mineral tersebut berperan dalam pembentukan tulang dan beberapa mineral lainnya merupakan unsur dari protein dan lemak dalam otot, organ, sel darah, dan jaringan lainnya serta beberapa enzim Swenson Eritrosit yang bersirkulasi pada mamalia adalah tidak berinti dan bersifat non motil. Produksi eritrosit diregulasi oleh eritropoietin, hormon yang disekresi oleh ginjal Meyer et al. Sel darah merah biasanya berbentuk bikonkaf, bulat dengan bagian tengah yang pucat. Bikonkafitas meningkatkan area permukaan, hal ini memfasilitasi pertukaran oksigen dan carbon dioksida yang dibawa oleh sel darah merah.

Untuk memfasilitasi transportasi karbon dioksida, sel darah merah mengandung enzim carbonic anhydras yang mengkatalisis reaksi reversible dari karbon dioksida untuk membentuk ion bikarbonat, dengan demikian karbon dioksida siap untuk dikeluarkan dari tubuh oleh paru-paru Swenson Eritrosit bervariasi dalam diameter dan ketebalan, tergantung pada spesies dan status nutrisi hewan, tetapi mampu berubah bentuk saat menembus dinding kapiler.

Eritrosit anjing terlihat jelas berbentuk bikonkaf sedangkan pada kucing dan kuda hampir konkaf. Kambing memiliki jumlah terbesar dari unit sel darah merah per volume dan sel terkecil dalam diameter dan volume kubik. Hewan-hewan yang termasuk dalam famili ruminan Camillidae , seperti alpaka, unta,.

Sel darah merah pada hewan berdarah dingin berbentuk elips dan memiliki inti Swenson Pada awal tahap pertumbuhan fetus, sel darah merah berinti diproduksi di dalam kuning telur dan pada tahap akhir pertumbuhan embrionik, hati, limpa dan limfonodus juga terlibat.

Selama masa akhir kehamilan dan pasca lahir pembentukan sel darah merah ertiropoeiesis dalam sumsum tulang. Pada umur dewasa sumsum tulang panjang yang aktif dalam hematopoiesis pada hewan muda, digantikan dengan lemak. Sumsum dari tulang membranous badan vertebarae, pelvis, rusuk dan sternum mulai aktif pada hewan tua dan secara bertahap aktivitas sumsum menurun seiring dengan bertambahnya umur hewan Swenson Sodium adalah kation utama dalam cairan ekstraseluler sedangkan potasium adalah kation utama pada eritrosit dari kebanyakan spesies kecuali anjing dan kucing serta sapi, kambing dan domba Swenson Diameter eritrosit telah diukur secara frekuen.

Anjing memiliki eritrosit dengan diameter terbesar Reece Namun terdapat kekurangan pada pengukuran diameter eritrosit ini: 1 sel dalam olesan kering atau pada keadaan lembab tetapi kehilangan cairan lebih kecil 2 Sangat sedikit sel yang diukur dari sampel darah yang diambil, dan 3 kedalaman sel atau keadaan 3 dimensi tidak bisa dimasukkan dalam pengukuran.

Karena semua alasan tersebut diameter eritrosit kurang penting dibandingkan volume kubik, yang sebaiknya digunakan untuk mengukur sel Swenson Ada beberapa formula yang dapat digunakan untuk mendapatkan MCV Mean Corpuscular Volume , hemoglobin, dan konsentrasi hemoglobin dalam eritrosit Swenson :. Formula- formula tersebut bisa dijadikan bantuan untuk mendiagnosa berbagai keadaan anemia.

Kekurangan zat besi pada semua jenis mamalia termasuk manusia menyebabkan anemia tipe mikrositik sel yang sangat kecil.

MCV memperlihatkan ukuran sel rata-rata dalam mikrometer kubik. Kebanyakan mamalia dilahirkan dengan eritrosit berukuran besar. Nilai tersebut bervariasi pada setiap spesies Meyer et al. Jumlah eritrosit sangat bervariasi pada berbagai spesies, juga bervariasi di antara individu sesama spesies karena sel tidak secara seragam didistribusikan dalam sistem vaskular darah.

Karena plasma secara konstan berpindah menyeberangi dinding kapiler, jumlah sel darah eritrosit bervariasi antara sampel yang diambil dari vena dan sampel yang diambil dari arteri. Tabel 2 memperlihatkan kisaran eritrosit dalam darah pada hewan dan manusia. Tabel 2. Faktor lain yang mempengaruhi unit eritrosit per volume darah tidak hanya jumlah eritrosit tetapi juga konsenterasi hemoglobin, PCV, dan konsentrasi dari unsur darah yang lain; terutama umur, jenis kelamin, olah raga, status nutrisi, laktasi, kebuntingan, produksi telur, emosi gembira , volume darah, tahap siklus estrus, ras, suhu lingkungan, ketinggian, dan faktor klimatik yang lain.

Darah pada kuda kecil seperti Thoroughbreds biasanya memiliki unit eritrosit per volume lebih banyak dibandingkan kuda-kuda besar, tetapi ia memiliki eritrosit dalam ukuran yang lebih kecil Swenson Jangka hidup eritrosit pada manusia adalah dari 90 sampai hari. Untuk beberapa hewan laboratoris kecil, jangka hidup eritrosit ditemukan jauh lebih pendek; berturut-turut sekitar , , dan hari pada kelinci, tikus, dan mencit dengan menggunakan eritrosit 59Fe-tagged.

Jangka hidup eritrosit pada anjing sehat, dan rata-ratanya adalah hari. Sedangkan jangka hidup eritrosit pada ayam betina, dimana sel darahnya merupakan sel berinti adalah 28 hari. Hal tersebut diduga karena tingginya suhu tubuh dan metabolisme yang cepat pada ayam. Eritrosit mati pada jumlah yang besar tiap harinya.

Jika jangka hidup rata-rata erirosit adalah hari, maka 3 trilyun sel pasti mati dan dibentuk pada tiap harinya, atau sekitar 35 juta setiap detik Swenson Pada keadaan anemia defisiensi- zat besi, dimana eritrosit menjadi berukuran kecil, mungkin dapat diperkirakan bahwa jangka hidupnya diperpanjang karena sel yang lebih muda memiliki ukuran lebih besar dibandingkan sel tua.

Sebaliknya, anemia tipe mikrositik adalah akibat dari sel-sel darah muda yang tidak dilepaskan ke dalam darah yang bersirkulasi dalam jumlah yang cukup untuk menggantikan sel-sel yang telah mati Swenson Banyak antikoagulan yang dapat digunakan untuk memperoleh sampel darah yang bebas dari gumpalan dan untuk digunakan dalam analisis darah.

Salah satu contohnya adalah heparin, polisakarida terkonjugasi yang merupakan antikoagulan alami yang diproduksi oleh basofil dalam darah dan oleh sel mast di seluruh tubuh. Sel mast merupakan bagian dari jaringan ikat yang melingkupi kapiler paru-paru dan organ lain.

Dari jaringan ini, heparin dilepaskan dan lewat ke dalam kapiler-kapiler. Dengan konsentasi 0,2 mg heparin per mililiter darah sudah dapat digunakan sebagai antikoagulan. Walau bagaimanapun, 1 mg heparin dapat mencegah koagulasi dari ml darah pada suhu 0o C dan ml darah pada suhu ruang.

Satu unit heparin adalah mendekati 0,01 mg sodium heparin Swenson Antikoagulan yang biasa digunakan dalam transfusi darah pada hewan adalah sodium sitrat. Sitrat berkombinasi dengan ion kalsium dari plasma, membentuk suatu garam kalsium yang tidak dapat larut insoluble.

Satu hal yang harus diperhatikan dalam transfusi darah adalah tidak memberikan terlalu banyak sitrat karena sitrat dapat berkombinasi dengan sejumlah ion kalsium yang dapat menyebabkan hipokalsemia yang mungkin dapat mengganggu fungsi saraf dan otot kerangka serta otot jantung yang berakibat tetani. Sodium sitrat dan garam sejenisnya digunakan pada konsentrasi 0. Garam potasium tidak digunakan pada transfusi karena adanya kemungkinan menyebabkan hambatan jantung. Antikoagulan lain yang dapat digunakan adalah sodium, potasium dan garam ammonium dari oxalat dan fluoride serta suatu senyawa seperti ethylenediaminetetraacetic acid EDTA.

Heparin dan EDTA biasanya digunakan untuk menjaga ukuran eritrosit tetap stabil. Garam amonium memperbesar ukuran sel dan garam potasium menyebabkan sebaliknya Swenson Volume sel yang berada dalam darah yang bersirkulasi biasanya lebih sedikit dibandingkan volume plasma. Tabung dan sentrifuse hematokrit digunakan untuk mendapatkan nilai PCV dengan cepat dalam 5 menit. Lapisan yang dipenuhi leukosit berada di atas lapisan yang berisi eritrosit. Lapisan ini disebut juga dengan buffy coat.

PCV menyatakan persen volume dari sel dalam darah setelah disentrifuge. Pada hewan normal PCV sebanding dengan jumlah eritrosit dan kadar hemoglobin Widjajakusuma dan Sikar Hemokonsenterasi berhubungan dengan dehidrasi, asfixia, atau rasa gembira yang menyebabkan dilepaskannya eritrosit yang berpusat di limpa yang mengakibatkan tingginya nilai PCV yang abnormal.

Reece dan Walthstrom menemukan bahwa kegembiraan pada anjing menyebabkan persen kenaikan PCV dengan nilai yang berubah dari 42 sampai 53 persen. Dalam keadaan gembira, epinefrin mengakibatkan limpa mengalami kontraksi. Hemoglobin, pigmen pada eritrosit, adalah protein terkonjugasi yang kompleks dan mengandung zat besi terdiri dari sebuah pigmen dan sebuah protein sederhana. Proteinnya adalah globin, histon. Warna merah dari hemoglobin disebabkan oleh heme, sebuah campuran metalik yang mengandung sebuah atom besi.

Biosintesis dari hemoglobin dimulai dalam rubrisit polikromatofil eritroblast dan dilanjutkan dalam tahap subsequen dari perkembangan sel. Selama material nuklear masih ada dalam sel, baik sel berada dalam sumsum tulang ataupun dalam darah yang bersirkulasi, pembentukan hemoglobin terus berlangsung hingga materi nuklear tersebut hilang. Retikulosit yang mengandung RNA dan bagian dari nukleus memiliki kemampuan untuk mensintesis hemoglobin Swenson Dalam sintesis hemoglobin, asam amino glisin dari kolam asam amino dan suksinil koenzim A dari siklus asam sitric membentuk asam d-aminolevulinic ALA dengan bantuan dari ALA sinthetase.

Dengan adanya ALA dehydrase maka prophobilinogen dibentuk. Struktur pyrole terdapat dalam molekul porphyrin. Empat unit porphobilinogen bersatu membentuk urophyrinogen. Protoporphyrin IX bersama Fe dengan bantuan Cu dan ferrochelatase synthetase memproduksi struktur heme. Empat molekul heme bersatu bersama empat globin membentuk molekul hemoglobin. Heme berkombinasi dengan protein-protein spesifik untuk membentuk beberapa protein lain seperti myoglobin dan bermacam enzim lainnya Swenson Trombosit merupakan komponen sel darah tidak berinti dengan ukuran sel yang paling kecil diantara benda darah.

Tiap megakaryosit dapat memproduksi sekitar lebih dari trombosit dengan mengambil sebagian kecil dari sitoplasmanya. Secara umum hewan domestik memiliki jumlah trombosit dalam darah sekitar Terdapat perbedaan jumlah trombosit pada hewan muda dan hewan tua. Anak domba dan anak sapi memiliki jumlah trombosit lebih banyak daripada domba dan sapi dewasa. Sedangkan sebaliknya, anjing muda memiliki trombosit yang lebih sedikit dibandingkan dengan anjing dewasa. Jangka hidup trombosit relatif pendek yaitu hari dalam darah yang bersirkulasi.

Organel trombosit terdiri dari granul padat, a-granul, lisosom, peroksisom dan mitokondria Swenson Trombosit berperan penting dalam proses pembekuan darah. Ketika meninggalkan pembuluh darah, trombosit dengan cepat hancur dan membebaskan tromboplastin, faktor penting dalam koagulasi darah Tuttle and Schottelius Trombosit dengan mudah melekat pada kolagen yang terbuka di tempat luka dan bersama-sama dengan rusaknya sel endotel trombosit mengeluarkan tromboplastin Guyton dan Hall Trombosit mengubah protrombin plasma menjadi trombin, yang selanjutnya mengubah fibrinogen menjadi fibrin.

Fibrin kemudian berprolimerasi menjadi matriks fiber yang menangkap trombosit-trombosit dan sel-sel darah menjadi trombus Janquiera dan Carneiro Leukosit atau sel darah putih memiliki jumlah yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan eritrosit yang bersirkulasi dalam tubuh.

Terdapat enam jenis sel darah putih yang normal terdapat dalam darah; neutrofil polimorfonuklear, eosinofil polimorfonuklear, basofil polimorfonuklear, monosit, limfosit, dan sel plasma.

Limfosit dan monosit dibentuk di jaringan limfatik dan limfonodus, tonsil, limpa, timus, dan mukosa usus. Granulosit dibentuk di sumsum tulang merah. Jangka hidup dari leukosit belum diketahui secara pasti, namun sekitar hari untuk leukosit granular dan sedikit lebih lama untuk limfosit Williams DF Selain itu terdapat trombosit dalam jumlah besar yang merupakan fragmen jenis ke-7 dari sel darah putih yang ditemukan dalam sumsum tulang, megakariosit.

Jumlah jenis sel darah putih tertentu dapat meningkat oleh beberapa sebab seperti pada infeksi bakterial, jumlah leukosit khususnya neutrofil meningkat tajam, sebaliknya pada infeksi viral jumlah neutrofil menurun tajam leukopenia leukopenia dapat juga ditemui bersama dengan endotoksin bakteri, septicemia dan toxemia.

Sedangkan pada kasus tumor neoplasma yang melibatkan sistem limpatik, jumlah limfosit dalam aliran darah meningkat dengan perubahan rasio dari eritrosit dengan leukosit Swenson Neutrofil dibentuk di sumsum tulang dari neutrophilic myelocytes. Neutrofil mempunyai aktivitas amuboid dan aktif dalam proses fagositosis untuk melindungi tubuh dari infeksi. Neutrofil muncul dalam jumlah besar pada daerah inflamasi.

Granul pada neutrofil mengandung lisosom yang mensuplai enzim untuk mencerna materi yang masuk seperti bakteri, virus dan sisa-sisa selular. Namun enzim proteolitik yang sangat kuat dan radikal superoksida yang menghancurkan organisme yang telah difagosit dapat juga lepas dan mengakibatkan kerusakan jaringan Meyer et al.

Kenaikan suhu ini membantu sel darah putih melawan infeksi dan memperlambat reproduksi bakteri dan virus Swenson Eosinofil adalah sel berukuran besar yang mengandung sejumlah besar granul sitoplasmik yang terwarnai dengan pewarna asam. Eosinofil terdiri dari substansi yang menginaktivasi faktor yang dilepaskan oleh sel mast dan basofil seperti histamin, leukotriens dan platelet-activating factor Meyer et al. Eosinofil muncul dalam jumlah banyak dalam keadaan alergi, shock anafilaktik dan parasitisme tertentu seperti Trichinosis sp.

Eosinofil juga turut berperan dalam detoksifikasi protein, khususnya dari parasit. Eosinopenia mengikuti kondisi stress dimana respon hypothalamicadenohypophyseal-adrenocortical terjadi atau saat diberikan hormon adrenocortitropic eksogenus ACTH. Gambar 7. Eosinofil dengan granul besar pada anjing sehat, menggunakan pewarnaan giemsa, pembesaran x.

Basofil dalam darah berjumlah sangat sedikit dan memiliki granul sitoplasmik yang larut air dan terwarnai dengan pewarna alkalin. Basofil hanya sedikit mempunyai kekuatan fagositik atau bahkan tidak punya sama sekali.

Diproduksi di sumsum tulang dan memiliki hubungan erat dengan sel mast jaringan. Secara histologi penampakan basofil menyerupai sel mast. Di daerah inflamasi baik basofil maupun sel mast memproduksi heparin, histamin bradykinin, serotonin, and enzim-enzim lysosomal Allison et al. Swenson mengungkapkan bahwa basofil dan sel mast memiliki reseptor untuk immunoglobulin E IgE yang diproduksi pada reaksi alergi. Pada saat terstimulasi, basofil akan mensintesis dan melepaskan leukotriens dan mungkin.

Meyer et al. Interferon adalah senyawa antiviral yang diproduksi oleh limfosit. Ketika sel tubuh berkontak dengan virus, interferon diproduksi untuk dapat menghambat reproduksi virus.

Selama virus menimbulkan respon limfosit, interferon diproduksi dan bersirkulasi ke seluruh tubuh untuk melindungi sel tubuh yang lain dari serangan virus Swenson Pada akhir masa fetal dan postnatal kebanyakan limfosit diproduksi di limpa, limfonodus dan usus yang berhubungan dengan jaringan limfoid.

Limfopoiesis pada organ limfoid sekunder bergantung pada stimulasi antigenik. Monosit berasal dari sel reticuloendotelial sistem di limpa dan sumsum tulang. Berukuran relatif besar dengan nukleus single dan sitoplasma granular berlimpah. Monosit bersifat motil dan fagositik Swenson Monosit muda mempunyai kemampuan sangat kecil untuk melawan infeksi, tetapi setelah monosit memasuki jaringan, ukuran diameter mereka mulai membesar dan meningkat hingga lima kali lipat sampai berukuran 80 mikron.

Juga timbul banyak lisosom dan mitokondria dalam sitoplasma yang memberikan gambaran kantong berisi granula bagi sitoplasma, dan sel monosit menjadi bernama makrofag bentuk matang monosit. Makrofag memiliki peranan penting dalam inflamasi karena makrofag mengandung dan mensekresi banyak substansi aktif biologis, termasuk enzim proteolitik, interferon, interleukin-1, komponen komplemen, prostaglandin, dan protein carrier.

Makrofag bertanggung jawab. Gambar 8. Basofil tengah , monosit bawah kanan dan dua neutrofil atas dan bawah kiri dalam darah anjing, menggunakan pewarnaan giemsa, pembesaranx. Hewan yang digunakan dalam penelitian ini adalah anjing pelacak operasional ras Doberman sebanyak tujuh ekor empat ekor jantan dan tiga ekor betina yang berumur lebih dari tiga tahun yang ada di Subdit Satwa POLRI sebelum melakukan aktivitas rutin pelatihan anjing pelacak.

Anjing-anjing tersebut merupakan anjing keturunan import yang telah didomestikasi. Bahan-bahan hematologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Larutan fisiologis NaCl 0. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah spoit, kapas, venoject yang telah berisi heparin, tabung reaksi, gelas objek dan cover glass kaca penutup , mikroskop, pipet eritrosit dan aspirator, pipet leukosit, kamar hitung hemositometer, mikro hematokrit, alat baca hematokrit Hematocrite reader , kertas atau kain yang lembut, tabung sahli, hemoglobinometer, termos es dan wadah pewarnaan giemsa.

Pada anjing yang jinak dan mudah di handle biasanya pengambilan darah dilakukan melalui vena cephalica anti brachii lateralis sedangkan pada anjing yang galak pengambilan darah dilakukan melalui vena femoralis karena letaknya di bagian kaudal hewan sehingga operator pengambilan darah dapat menghindar dari resiko gigitan anjing.

Darah yang keluar dari vena terlebih dahulu diteteskan ke atas gelas objek untuk membuat preparat ulas darah untuk dilakukan pengamatan differensiasi leukosit, setelah itu darah yang ada dalam spoit segera dimasukkan ke dalam tabung venojact yang telah berisi anti koagulan heparin untuk dilakukan pemeriksaan aspek hematologis lainnya jumlah eritrosit, jumlah leukosit, trombosit, hematokrit, dan hemoglobin.

Jadwal pengambilan darah dilakukan pada pagi hari sebelum anjing pelacak melakukan aktivitas maupun. Darah yang digunakan dalam penghitungan jumlah eritrosit adalah darah yang telah diberi antikoagulan heparin dalam venoject.

Sampel darah dihisap menggunakan pipet eritrosit hingga tanda tera 0. Ujung pipet dibersihkan dengan menggunakan tissu, lalu pengencer hayem dihisap hingga tanda Larutan pengencer haruslah dapat melindungi eritrosit agar tidak menyusut dan tersuspensi secara sempurna.

Larutan pengencer Hayem memenuhi karakteristik-karakteristik tersebut Haen Pipet digerakkan memutar dengan membentuk angka 8 selama 3 menit. Setelah homogen, cairan yang tidak terkocok pada ujung pipet dihilangkan dengan menempelkan ujung pipet ke kertas tissu. Setelah itu teteskan satu tetes ke dalam hemositometer, usahakan jangan sampai ada udara yang masuk. Setelah itu dibiarkan selama beberapa saat sehingga cairan mengendap, lalu penghitungan dapat dimulai.

Agar tidak terjadi penghitungan dobel maka sebaiknya menggunakan hand counter di bawah mikroskop dengan pembesaran 45x Untuk menghitung eritrosit dalam hemocytometer, digunakan kotak eritrosit yang berjumlah 25 buah dengan mengambil bagian sebagai berikut: satu kotak pojok kanan atas, satu kotak pojok kiri atas, satu kotak ditengah, satu kotak pojok kanan bawah dan satu kotak pojok kiri bawah. Untuk membedakan kotak eritrosit dengan kotak leukosit dapat berpatokan pada tiga garis pemisah pada kotak.

Setelah jumlah butir eritrosit didapatkan maka jumlahnya dikalikan dengan untuk mengetahui jumlah eritrosit dalam 1 mm3 darah Anonim Sampel darah dihisap dengan menggunakan pipet leukosit hingga tanda tera 0. Ujung pipet dibersihkan dengan menggunakan tissu, lalu larutan pengencer Turk yang memiliki kandungan berupa asam asetat glasial dan pewarna Gentian Violet dihisap sampai tanda Kemudian pipet diputar dengan membentuk angka 8 selama 3 menit, setelah homogen cairan yang tidak terkocok pada ujung pipet dibuang dengan menempelkan ujung pipet pada kertas tissu.

Setelah itu teteskan satu tetes ke dalam hemositometer, diusahakan jangan sampai ada udara yang masuk, dibiarkan selama beberapa saat hingga cairan mengendap lalu penghitungan dapat dimulai. Agar tidak terjadi penghitungan yang dobel maka sebaiknya menggunakan alat bantu hand counter di bawah mikroskop dengan pembesaran 45x Untuk menghitung leukosit dalam hemositometer, digunakan kotak leukosit. Gambar Jumlah leukosit yang didapat dari hasil perhitungan dikalikan 50 untuk mengetahui jumlah leukosit setiap 1 mm3 darah Anonim Setelah itu, ulasan yang didapat dikeringkan di udara selama beberapa menit, setelah kering dilakukan fiksasi ulasan dalam methanol selama menit.

Setelah itu ulasan dicelupkan ke dalam pewarna giemsa selama kurang lebih 30 menit. Setelah 30 menit ulasan diangkat dan dicuci menggunakan air yang mengalir sampai air bilasan tidak membawa warna giemsa. Kemudian dikeringkan dengan menggunakan tissu.



0コメント

  • 1000 / 1000